Ocean Blue Shark Surfboard

Senin, 23 Maret 2020

Pengertian Biografi

Biografi merupakan jenis teks cerita ulang (recount) yang menceritakan kembali kejadian atau pengalaman masa lampau. Dalam hal ini, yang diceritakan biasanya seorang tokoh yang terkenal dan memiliki jasa atau peran besar di dalam kehidupan bermasyarakat. Biografi sering pula disebut sebagai narasi objektif karena berbentuk cerita. Sebagaimana teks berbentuk cerita lainnya, teks biografi mengandung unsur tokoh, latar, dan alur.

Berdasarkan bentuknya, teks biografi sama dengan cerpen, novel, dan jenis-jenis teks narasi lainnya. Jenis-jenis teks itu dibentuk oleh unsur-unsur tokoh, latar, dan alur. Bedanya, biografi bersifat faktual. Sementara itu, cerpen dan novel merupakan teks yang bersifat imajinatif. Oleh karena itu, biografi digolongkan ke dalam jenis teks narasi objektif atau narasi faktual. Hal itu karena cerita yang ada di dalamnya berupa fakta-fakta.

Mengonstruksi Debat

a. Kelogisan Argumen dan Kejelasan Fakta
Menurut penelitian Dr. Ahmadi pada sejumlah kesenian rakyat di daerah Jawa Barat, sebagian besar dari kesenian-kesenian tersebut berisi pesan-pesan keagamaan ataupun pesan-pesan moral. Kesenian-kesenian tersebut tidak semata-mata untuk tujuan hiburan, tetapi lebih banyak diisi dengan petatah-petitih kepada masyarakatnya untuk selalu eling kepada Tuhan dan berbuat kebaikan kepada sesama.

b. Kesantunan dan Keefektifan Berbahasa
1) Kesantunan: saya mohon, sebaiknya dikoreksi, tidak satu pemikiran
2) Keefektifan Kalimat: Persoalan yang menimpanya bertahun-tahun membuat
                                  ia lamban berpikir.
3) Kelancaran Berbahasa: Hal ini sangat ditentukan oleh penguasaan seseorang
                                      atas suatu masalah.
4) Intonasi: Saya yang berbicara. // Saya yang berbicara? // Saya yang
                  berbicara!
5) Ekspresi: perhatian, kesungguhan, kekesalan

c. Kejelasan Simpulan Debat
1) Generalisasi: Bahasa Indonesia menerap kosakata dan istilah dari bahasa
                       asing untuk memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa
                       Indonesia itu sendiri.
2) Analogi: Jadi, dapat dikatakan bahwa para guru adalah orang tua kita di
                 sekolah.
3) Sebab-Akibat: Konsep drainase yang diterapkan di seluruh pelosok tanah air
                         saat ini dimaksudkan untuk mencegah banjir, akibatnya
                         banyak terjadi kekeringan di mana-mana sebab air tidak diberi
                         kesempatan meresap ke dalam tanah.

Rabu, 19 Februari 2020

Kaidah Kebahasaan Debat

1. Penggunaan Kata Kerja Mental
a. Anda mengetahui Jepang dan Korea adalah negara yang kuat.
b. Jadi, akan lebih mudah untuk memahami satu sama lain.
c. Mereka percaya bahwa mereka dapat menembus pasar internasional dengan menggunakan
    kemampuan penghasilan alami.

2. Penggunaan Kata Ganti Langsung
a. Saya sangat tidak setuju dengan pendapat "Bahasa Inggris sebagai bahasa atau alat komunikasi
    yang penting di Indonesia".
b. Saya tetap tidak setuju jika bahasa Inggris menjadi alat yang penting di era globalisasi.
c. Anda mengatakan negara termaju menggunakan bahasa Inggris dalam berbicara.

3. Penggunaan Konjungsi
a. Kita akan dipandang sebagai orang yang cerdas karena memiliki kemampuan yang sama dengan
    orang asing.
b. Jadi, saya tetap tidak setuju jika bahasa Inggris menjadi alat yang penting di era globalisasi.
c. Akibatnya, rasa nasionalisme mereka luntur karena kebiasaan tersebut.
d. Mereka percaya bahwa kesuksesan bukan dari bahasa Inggris.

4. Penggunaan Kalimat Definisi
a. Globalisasi adalah  suatu kondisi yang tidak ada jarak antara satu negara dengan negara lainnya.
b. Kita adalah bagian dari dunia.
c. Anda mengetahui Jepang dan Korea adalah negara yang kuat.
d. Tiongkok adalah negara yang sukses di bidang perdagangan.
e. Padahal, bahasa tersebut adalah bahasa nasional mereka sendiri.

Struktur Debat


  1. Pengenalan Isu, pengenalan masalah atau isu yang baik untuk bahan debat adalah sesuatu yang menyangkut kepentingan banyak pihak.
  2. Rangkaian Argumentasi, argumentasi pro (dukungan) dan argumentasi kontra (penentangan).
  3. Penegasan Ulang, pernyataan-pernyataan yang menegaskan kembali pendapat pro dan pendapat kontra (rangkuman/simpulan).

Fungsi Debat



  1. Berpikir kritis
  2. Pengendalian emosi
  3. Kemampuan berkomunikasi
  4. Mempertahankan pendapat
  5. Meyakinkan orang lain
  6. Mendengarkan opini orang lain
  7. Menemukan solusi yang terbaik

Karakteristik Debat

1. Menarik para peserta
a. bermanfaat, baik itu bagi para pesera itu sendiri maupun bagi masyarakat.
b. mengandung banyak perdebatan.
c. aktual atau sedang hangat dibicarakan masyarakat.

2. Sesuai dengan pengetahuan para peserta
Betapa pu masalah itu menarik, tetapi tidak mungkin dicerna para peserta jika peserta tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai hal tersebut. Masalah yang diperdebatkan bukannya terpecahkan, tetapi akan menjadi bahan perdebatan yang malah membuat peserta bingung. Dengan demikian, masalah untuk debat harus sesuai pula dengan pengetahuan para peserta.

3. Memiliki kejelasan
Kejelasan suatu masalah dapat dilihat dari gagasan sentralnya maupun ruang lingkupnya. Masalah yang terlalu kompleks dan terlalu luas dapat menyebabkan debat menjadi tidak berujung pangkal, mengambang, dan bertele-tele.
4. Sesuai dengan waktu dan situasi
Dalam situasi formal, jalannya debat dibatasi oleh waktu. Agar pemecahan masalah tidak dilakukan dengan tergesa-gesa, hendaknya masalah debat disesuaikan dengan situasi dan waktu yang tersedia. Dalam diskusi resmi, seperti seminar, perdebatan sering kali muncul antarpeserta. Adapun masalah itu dipaparkan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun penguasaannya terhadap masalah tersebut. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah atau narasumber. Dalam kegiatan tersebut, pemakalah bertugas untuk menjelaskan masalah dan solusinya yang telah ia kemas di dalam makalahnya. Untuk mengawali suatu perdebatan, satu hal utama yang harus ada yakni masalah. Tanpa ada masalah, perdebatan itu tidak akan terjadi.

Pengertian Debat

Dalam kehidupan sehari-hari, debat merupakan pertentangan argumentasi untuk mendapatkan kemenangan oleh pihak tertentu yang ditandai dengan kelogisan argumentasi dan kejelasan fakta yang dikemukakannya. Debat umumnya terjadi terkait dengan isu-isu yang kontroversial atau mengundang pro dan kontra di masyarakat. Isu itu mendapat tanggapan sekurang-kurangnya dari dua belah pihak, yang kemudian ditanggapi dari berbagai sudut pandang dengan alasan-alasan yang mendukung atau yang tidak mendukung. Agar dapat dipahami orang lain, peserta debat harus menyampaikan argumentasinya dengan kemampuan komunikasi yang baik.

Debat sering pula diperlombakan atau menjadi ajang di dalam pemilihan seorang pemimpin (presiden, gubernur, bupati, wali kota). Dengan kegiatan tersebut dapat diperoleh gambaran tentang penguasaan seseorang menyelesaikan masalah, berpikir kritis, kematangan seseorang di dalam berargumentasi, pengendalian emosi, dan kemampuan berkomunikasinya. Di dalam kegiatan tersebut, setiap peserta dapat berbicara secara bergiliran dalam menyampaikan isu ataupun di dalam menanggapinya.

Suatu perdebatan akan terjadi karena adanya isu atau masalah yang bersifat pro dan kontra. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Melalui suatu perdebatan, masalah-masalah itu diharapkan dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini karena perdebatan itu sendiri merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan menentukan suatu kebenaran.